Struktur dan Organisasi Tumbuhan
Pendahuluan
Sistem teknik baru dan sistem model baru, termasuk penelitian tentang Arabidopsis, mengkatalisis kemajuan yang eksplosif dalam pemahaman mengenai tumbuhan.
Hubungan antara struktur, fungsi dan konteks evolusioner adaptasi terhadap lingkungan akan memberikan pengetahuan pada kajian mengenai tumbuhan.
Jaringan
Sel ® Jaringan ® Organ ® Sistem Organ ® Organisme.
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama.
Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 bagian :
• Jaringan muda (meristem)
• Jaringan dewasa (permanen)
Jaringan Muda (Meristem)
Sebagian besar tumbuhan terus tumbuh selama mereka masih hidup/mengalami pertumbuhan yang tidak terbatas.
Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh jaringan embrional yang selalu membelah diri.
Sifat-sifat sel meristematik :
• Ukuran sel relatif kecil
• Mempunyai dinding sel yang tipis
• Sitoplasma pekat atau kental
• Vakuola kecil-kecil dan banyak
• Tidak mempunyai ruang antar sel
Macam-macam jaringan meristem :
• Meristem apikal, terdapat pada ujung batang dan ujung akar, berfungsi untuk menambah panjang batang dan akar
• Meristem lateral atau kambium pembuluh, terdapat di dalam batang dan akar tumbuhan gymnospermae dan dikotil berfungsi menambah pertumbuhan ke arah lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
• Meristem interkalar
Jaringan Dewasa (Permanen)
Merupakan jaringan yang sudah stabil dan tidak membelah lagi.
Berasal dari jaringan meristem tetapi sudah terjadi modifikasi struktur dan fungsinya.
Dibagi menjadi 3 bagian :
• Jaringan dermal
• Jaringan pembuluh (vaskuler)
• Jaringan dasar
- Jaringan Dermal
Merupakan lapisan terluar. Umumnya adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat.
Sel-sel epidermis umumnya berbentuk kubus, prisma, irreguler, dan ada yang mempunyai tonjolan-tonjolan seperti papila.
Fungsi sebagai :
• Pelindung
• Menyerap dan menyimpan air,
• Kelenjar
• Mengurangi kehilangan air
Di dalam sel dan jaringan epidermis terdapat berbagai senyawa, antara lain:
• Kutin
• Lilin
• Garam
• Lignin
• Getah
• Senyawa lain
- Jaringan Pembuluh
Terdiri dari jaringan xilem dan jaringan floem
Jaringan xilem
• Terdiri dari 2 jenis sel yaitu : trakeid dan unsur pembuluh (vessel element) merupakan sel dan menghasilkan dinding sekunder sebelum protoplas mati.
• Berfungsi sebagai saluran pengangkut air dan zat hara dari akar ke bagian tubuh yang lain.
Jaringan floem
• Berfungsi mengalirkan zat-zat makanan yang di buat di daun ke seluruh bagian tumbuhan.
• Sel tetap hidup meskipun tidak memiliki organel seperti, nukleus, ribosom, dan vakuola yang jelas.
• Sepanjang sisi masing-masing pembuluh tapis terdapat paling tidak satu sel pendamping.
- Jaringan Dasar
Terdiri dari parenkim, sklerenkim dan kolenkim.
Jaringan parenkim
• Sel-sel penyusun kurang terspesialisasi di antara semua sel tumbuhan.
• Sel-sel parenkim dewasa memiliki dinding sel primer yang relatif tipis dan lentur.
• Tidak memiliki dinding sekunder.
• Protoplas umumnya memiliki vakuola yang besar.
• Melakukan sebagian besar metabolik tumbuhan, mensintesis dan menyimpan berbagai produk organik.
Jaringan parenkim dibagi menjadi 4, yaitu:
• Klorenkim
• Parenkim penimbun
• Parenkim air
• Aerenkim
Jaringan kolenkim
• Memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan parenkim.
• Dinding-dinding sel menebal tidak merata.
• Berkelompok dalam untaian atau silender.
• Berfungsi membantu menyokong bagian tumbuhan yang muda
Menurut tipe penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan menjadi:
• Kolenkim sudut
• Kolenkim lamela
• Kolenkim lakuna
• Kolenkim cincin
Jaringan sklerenkim
• Berfungsi sebagai unsur penyokong pada tumbuhan.
• Dinding sekunder tebal yang umumnya diperkuat oleh lignin.
• Sel-sel sklerenkim lebih kaku daripada sel-sel kolenkim.
• Sel sklerenkim dewasa tidak dapat memanjang, dan sel tersebut ditemukan pada bagian tumbuhan yang telah berhenti memanjang.
• Bentuk sel adalah serat dan sklereid.